FT UNP. Kelompok Tani Tuah Sakato Desa Siluang Tanjuang Gadang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota, kini sedang mengembangkan teknologi pertanian modern melalui program pengabdian masyarakat yang berfokus pada implementasi Smart Aquaponik berbasis Internet of Things (IoT). Tiga dosen dari Universitas Negeri Padang (UNP) yang tergabung dalam tim pengabdian kepada masyarakat DRTPM 2024 melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) berupa “Peningkatan Potensi Ekonomi Masyarakat melalui Budidaya Ikan dan Sayuran dengan Metode Smart Aquaponik.” Tim yang terdiri dari Mukhlidi Muskhir sebagai ketua pelaksana, serta Abror dan Irdawati sebagai anggota, bertujuan untuk mengajarkan metode pertanian modern kepada kelompok tani tuah sakato dan masyarakat setempat.
Program yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek RI) melalui skema PKM 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam budidaya ikan dan sayuran dengan metode Smart Aquaponik. “Kami berharap dengan adanya kegiatan PKM ini, masyarakat dapat mengenal teknologi smart aquaponik dan menggunakannya untuk meningkatkan potensi ekonomi kreatif. Dengan sistem smart aquaponik ini, kebutuhan air dan pakan ikan dapat diatur secara otomatis, mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manual dan meningkatkan efisiensi waktu. Selain itu, kualitas hasil panen sayuran dan ikan nila yang lebih baik diharapkan dapat meningkatkan pendapatan kelompok tani, sekaligus menciptakan model pertanian ramah lingkungan yang berkelanjutan,” ungkap Mukhlidi saat ditemui di lokasi. Smart aquaponik yang diterapkan melibatkan sistem manajemen budidaya dengan memanfaatkan teknologi informasi dan Internet of Things (IoT) untuk mengatur dan memonitoring kondisi air, suhu, serta tingkat nutrisi secara otomatis melalui perangkat berbasis Android.
Selain itu, Arnelis selaku kelompok tani tuah sakato menyampaikan rasa terima kasihnya atas kegiatan yang sangat bermanfaat ini. “Kami sangat berterima kasih kepada tim dosen UNP yang telah memilih kami sebagai mitra dalam program pengabdian ini. Kami berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya secara berkelanjutan,” ujar Arnelis. Kegiatan PKM ini meliputi pembuatan sistem budidaya aquaponik, penyediaan peralatan smart aquaponik, serta pelatihan budidaya ikan dan sayuran menggunakan metode modern ini, dengan harapan budidaya aquaponik menjadi alternatif usaha yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Kesuksesan kegiatan pengabdian dengan program Smart Aquaponik pada kelompok tani tuah sakato di Desa Siluang Tanjuang Gadang diharapkan dapat menjadi model bagi kelompok-kelompok tani lain yang ingin mengadopsi teknologi serupa. Dengan terus memperkuat kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat tani, inovasi pertanian berbasis IoT ini berpotensi untuk berkembang lebih luas, meningkatkan ketahanan pangan, dan memberikan kontribusi nyata pada pembangunan ekonomi lokal secara berkelanjutan. (TIS FTUNP)